Tringggg…ttringgg…
Bunyi alarm berhasil membangunkan Jeslyn, kantung matanya menghitam. Semalam dia hanya tidur selama 2 jam, dia tak hentinya memikirkan Genta pria aneh itu, dan jangan lupa mimpi aneh itu menghampirinya lagi dan lagi.
Alis Jeslyn berkerut, Jelas sekali di ingatannya seorang pria dengan setelah baju yang cukup aneh terus mengatakan bahwa Jeslyn miliknya, dan dia akan segera membawanya pergi, benar-benar menakutkan bukan?
Notice : Pastikan telah membaca chapter sebelumnya : Pria Aneh
Apa dia siswa baru itu?
Apa pria yang ada dimimpiku itu Genta?
Jika Jeslyn mengingatnya kembali pria dalam mimpinya itu memiliki postur tubuh tinggi dan tegap sangat persis dengan postur tubuh Genta, dan apa kalian mengingat ucapan Genta semalam? Ia mengatakan bahwa aku ini pengantinnya! Ucapannya pun juga sangat persis dengan ucapan pria yang ada di mimpinya, ini sangat aneh jika dipikir.
“Apa ini nyata?”
“Tidak-tidak itu tidak mungkin, ingat Jeslyn mimpi hanya bunga tidur berhenti memikirkannya atau kau akan menjadi orang gila,” pikirnya lagi berusaha menghilangkan pikiran negatifnya.
***
“Ada apa Jeslyn, kau terlihat berbeda hari ini?” tanya Arlen.
“Hanya kurang tidur saja, Len Apa kau tahu? beberapa hari ini aku bermimpi aneh, dan mimpi itu terulang terus-menerus, hanya saja aku tidak bisa mengingat wajah pria yang ada di mimpiku itu,” ucap Jeslyn terdengar lemah.
“Pria? Memang mimpi apa? kudengar jika seseorang bermimpi dengan mimpi yang terus berulang, maka dipastikan mimpi itu akan jadi kenyataan.”
“Diam kau, hentikan. Mimpi itu terlalu mengerikan, jangan sampai menjadi kenyataan!” teriak Jeslyn memukul pelan bahu Arlen.
Arlen hanya tertawa mendapati ekspresi marah sahabatnya ini.
“Lenn, dengarkan aku, semalam Gen…
Jeslyn menggeleng cepat, tidak dia tidak boleh menceritakan tentang Genta pada Arlen, takut Arlen akan berpikiran negatif padanya.
“Apa? Kenapa berhenti bicara?” heran Arlen.
“Hahah, aku lupa mau bilang apa.”
“Yah kau ini, membuatku penasaran saja!”
***
Bel pulang telah berbunyi.
Jeslyn pun bergegas untuk pulang ke rumah, seharian dia tak fokus istirahatnyapun diisi dengan tidur di dalam kelas. Tujuannya saat ini hanya satu yaitu pulang ke rumah lalu merebahkan diri di atas kasur, hmm menyenangkan sekali.
Sebelum meninggalkan kelas Jeslyn mengedarkan pandangannya mencari sesosok pria yang terus mengganggu pikirannya dari semalaman, namun nihil Jeslyn tak menemukan batang hidung pria itu.
“Lis apa kau melihat siswa baru itu?” tanya Jeslyn pada teman sebangkunya itu.
“Hari ini dia tak masuk sekolah,” ucap Lisa matanya mulai memicing menatap Jeslyn. “Ada apa? kau merindukannya?” lanjut Lisa.
“Yah hentikan.” Jeslyn baru sadar seharian ini dia memang tidak melihat keberadaan pria itu di kelas. Keningnya berkerut “Apa dia tidak datang karena kejadian semalam? Apa dia malu karena tertangkap basah olehku?” pikir Jeslyn, entahlah siswa baru itu terlalu misterius menurutnya.
“Apa kalian benar-benar saling mengenal?” Lisa kembali bertanya, dengan raut penuh kecurigaan.
Jeslyn menatap malas Lisa, apa salahnya bertanya?
***
Sampainya dirumah.
Jeslyn kembali menutup pintu dan menguncinya. Aneh, Gelap apa mati lampu? Perasaan ketika berangkat ke sekolah ia tidak mematikan lampu rumahnya.
Ia mencari sakelar lampu berusaha untuk menyalahkan lampu rumahnya. Ketemu.
Klik
Ahhhhh…
Teriak Jeslyn saat sadar seorang pria sedang duduk bersandar di sofa ruang tamunya, dia segera mengambil sapu lalu memukul pria itu berkali-kali.
Aktivitasnya terhenti saat sadar siapa pria itu. “Gee..genta apa yang kau lakukan di sini? Mengapa kau bisa masuk hah? Kemarin mungkin kebetulan, tapi hari ini aku tidak bisa menerima alasanmu,” teriak Jeslyn ia mulai marah.
“Apa kau benar-benar perampok? Kau ingin membunuhku?” tanyanya lagi, sungguh saat ini dia mulai merasa takut dengan pria dihadapkannya. Bisa saja pria dihadapannya ini seorang perampok yang terlatih. Siapa pun akan berpikir seperti itu jika berada di situasi seperti ini, pria ini dengan mudah memasuki rumahnya, ingat tanpa bantuan kunci atau semacamnya.
“Perampok? apa ada perampok setampan aku?” Genta terkekeh menatap ekspresi Jeslyn yang terlihat begitu menggemaskan saat sedang ketakutan.
Jeslyn mengakui ucapan Genta ada benarnya, wajah pria dihadapkannya ini terlalu tampan untuk ukuran seorang perampok.
“Sebelum pikiranmu semakin ngaur maka aku akan memberi tahumu identitasku yang sebenarnya, kau sudah mempersiapkan diri bukan?” ucapnya mulai mendekati Jeslyn. Jeslyn yang didekati perlahan berjalan mundur karena terlalu gugup.
“Aku ini seorang Vampir.”
1 detik
2 detik
3 detik
Jeslyn mengerjapkan matanya berulang-ulang, tidak paham maksud pria dihadapannya ini.
“Aku Vampir, sekaligus pewaris kerajaan vampir, itulah mengapa aku bisa masuk ke rumahmu dengan mudah.”
“Hahahah Kau ini benar-benar gila, jangan bercanda. Kau Vampir? Kau mungkin terlalu banyak menonton film,” tawa Jeslyn meledak tak percaya.
“Tidak, aku serius Jeslyn!”
Jeslyn dibuat semakin tertawa oleh ucapan oria dihadapannya, terdengar konyol dia bukan anak kecil yang mudah memercayai hal seperti itu.
“Baiklah jika kau vampir , maka aku adalah seorang serigala! Hahahaha!” ejek Jeslyn.
Genta dibuat cukup kesal akan tingkah Jeslyn “Baiklah kalau kau tak percaya, persiapkan dirimu aku akan membuatmu percaya dengan omonganku,” tegas Genta.
1
2
3
Tawa Jeslyn terhenti seketika dia dapat melihat perubahan Genta, taring yang mulai mencuat, dan iris mata Genta yang berubah merah, semerah darah.
“Apa pria ini menggunakan tipuan sulap?” pikir Jeslyn
“Tidak mungkin” satu jawaban terlintas dipikiran Jeslyn.
Deg, detak Jantungnya berdetak kencang.
Jeslyn jatuh terduduk, kakinya sudah tidak bisa menopang berat badannya, ia benar-benar takut sekarang, sadar mengapa Genta bisa masuk ke rumahnya apa mungkin karena dia memang seorang vampir. Siapa pun tolong selamatkan Jeslyn.
“Ka..kau benar-benar vampir?” ucapnya terbata-bata, badannya mulai bergetar hebat saking takutnya.
“Yahh… kau bisa menyaksikannya sendiri.”
Sialan Jeslyn kira selama ini vampir itu hanya sebuah dongeng mengerikan yang hanya bisa diliat di dalam film dan dibaca di dalam novel, namun sekarang semua itu terbantahkan dia dapat melihatnya secara live. Luar biasa.
“ka…kau bercanda kan!”
Hening tidak ada jawaban dari Genta, Jeslyn dibuat semakin takut.
“A..apa kau ingin menghisap darahku, itulah mengapa kau menggangguku?” air mata Jeslyn mulai mengalir karena ketakutan.
Umurnya baru menginjak 17 Tahun, Mati muda? Jeslyn tentu tidak mau. Dia benar-benar dilanda rasa takut, yang ia tahu tentang vampir bahwa makhluk menyeramkan itu bertahan hidup dengan cara menghisap darah, darah dari korbannya.
“Tidak, kau pengantinku, bagaimana bisa aku menghisap darahmu jangan berpikir konyol.”
“Pe…pengantinmu??”
Genta tersenyum mengangguk membenarkan ucapan Jeslyn, “Hidupmu telah ditakdirkan untukku, Para penguasa telah menakdirkan kita.”
Jeslyn menggeleng, air matanya semakin tumpah linangan sungai kecil terbentuk di pipinya.
“Tidak ada kata penolakan! Aku seorang vampir, dan semua keinginanku harus terpenuhi Jeslyn,” pinta Genta tegas.
“Tidak, aku tidak mau, hikss hiks,” rancau Jeslyn air matanya semakin mengalir deras.
Genta menatapnya tajam, sepertinya dia kecewa atas penolakan Jeslyn padanya.
“Kau milikku dan akan selalu begitu, kau harus belajar menerimaku sayang,,” ucap Genta penuh tekanan disetiap katanya.
“Ta..tapi kita berbeda, aku manusia dan kau vampir, bagaimana bisa manusia dan vampir bersatu hiks.”
“Bisa, dan itu akan terjadi pada kita.”
“Apa? He…hentikan candaan mu itu, hikss, aku bahkan takut darah, aku tidak mau jadi vampir kenapa harus aku banyak wanita lain di luar sana yang lebih menarik dariku, hiks” umpat Jeslyn kembali menangis.
“Wanita lain? kau harus ingat bahwa aku tak akan melepaskanmu, kita ditakdirkan untuk bersama, kau memiliki separuh darahku Jeslyn, kita saling terikat, kau takdir dari Genta Alexei!” bentak Genta dengan kilatan di matanya.
Jeslyn kembali menelan salivanya mendengar ucapan Genta.
Satu hal yang Jeslyn tahu, pria itu tidak main-main dengan ucapannya, Batin Jeslyn ketakutan.
Belum sempat Jeslyn menjawab Genta telah menghilang tiba-tiba. Jeslyn dibuat mangap pikirannya semakin berkecamuk, dia benar-benar bingung akan apa yang terjadi hari ini. Semuanya terlalu tiba-tiba.
vampir?
Apa dia bermimpi?
Maka ini mimpi buruk!
Jika iya tolong bangunkan Jeslyn segera dari mimpi buruknya ini.
Bgs, tp knp ad 3 cphtr doang?
2 kali upload?
Bgus bgt ceritanya
Wahh sumpah keren sih,padahal baru baca 3 chap.
Btw ak baca dri wp ehh,ternyata pindah haluan pke web😅