Gadis Keras Kepala – Falling in The Darkness (Chapter 4)

By | February 12, 2021
Spread the love

Matahari mulai menampakkan dirinya setelah pergi sejenak, sinarnya perlahan memenuhi seluruh ruangan kamar seorang wanita. Wanita itu mulai menggeliat dan perlahan membuka mata, dia terdiam sejenak berusaha mengumpulkan nyawanya. Beberapa menit ia menatap langit-langit kamar berusaha mengingat sesuatu yang terasa janggal di pikirannya.

Matanya tiba-tiba terbuka lebar, sebuah ingatan terlintas dipikirkannya.

“Apa semalam itu aku bermimpi buruk?”

“Tapi kenapa terasa nyata?”

“Genta?”

“Vampir? ck itu pasti hanya mimpi buruk!”

“Mana ada vampir di dunia ini, ayolah mereka hanya dongeng Jeslyn!”

Itulah yang ada saat ini di pikiran Jeslyn. Ia berusaha berpikir positif.

Chapter Lainnya

Setelah merasa cukup lama merenung, Jeslyn bangun lalu beranjak ke kamar mandi, bersiap untuk ke sekolah, sebenarnya dia malas tapi karena ada ujian, mau tidak mau dia harus tetap pergi.

***

Ting..tong…ting..tong..

Bunyi bell rumah menyadarkan Jeslyn dari aktivitas sarapan paginya.

“Siapa yang bertamu sepagi ini,” ucapnya Jengkel, dengan langkah cepat Jeslyn menuju ruang tamu, bertujuan untuk membuka pintu.

Ckikk

“Sia…kauuuuu??” teriaknya tak menyangka siapa pria yang berdiri di hadapannya, Genta berdiri dengan tatapan tajam ke arahnya.

“Aku datang menjemputmu, kita akan ke sekolah bersama,” ajak pria itu terdengar seperti sebuah paksaan.

“Atas dasar apa aku harus ikut bersamamu? Jika aku menolak kau mau apa?” tantang Jeslyn tak mau kalah, dia sepertinya belum sadar.

Genta mendengus pelan, “Ku pikir kau sepertinya melupakan kejadian kemarin sore,” ucap Genta kembali, alisnya naik sebelah.

“Kejadian kemari?” gumam Jeslyn berusaha mengingat-ingat.

Sedetik kemudian Jeslyn membulatkan matanya, ia sadar kejadian kemarin nyata dan itu bukan mimpi.

“Ka…kau vampir? Me..menjauhlah dariku! Aku bahkan tidak ingin melihatmu, pergi dari sini!” bentak Jeslyn berusaha menutup pintu rumahnya kembali.

Genta tak perlu tenaga untuk menghentikan aksi Jeslyn. “Sudah kukatakan aku tak terima penolakan Jeslyn!”

“Jangan memaksaku brengsek,” teriak Jeslyn membuat para tetangga memperhatikan tingkah laku mereka.

“Kau sudah siap bukan, ayo jangan membuatku marah Jeslyn, kau tak ingin melihatku berubah di tempat ini bukan? itu tentu tidak baik untukmu dan untuk para tetanggamu.” Genta kembali mengancam.

Jeslyn tahu apa maksud pria ini, dengan segera ia mengangguk, menerima tawaran Genta karena bisa gawat jika pria di hadapannya ini berubah di keramaian seperti ini. Jeslyn masih sangat muda, dan dia belum mau mati konyol.

***

Kita kembali dibawa pada latar kerajaan.

“Yang Mulia, aku akhirnya menemukan mereka berdua,” ucap Mandley to the point pada Tuannya, setelah mencari selama 5 hari, Pengawal setia Leston akhirnya menemukan keduanya.

“Suruh dia kembali secepatnya, gerhana bulan semakin dekat. Aku benar-benar menghawatirkan wanita itu, karena ulahku dia berada dalam bahaya.” Leston menghela nafasnya berat, kekhawatirannya semakin menjadi-jadi.  

“Saya paham Yang Mulia, saya akan segera menemui Tuan Muda dan menyampaikan seluruh pesan anda.” Mandley kembali menunduk sebagai tanda hormat.

“Berhati-hatilah dan satu lagi Mandley, bukankah anakmu bekerja di bagian biro keamanan? aku ingin anakmu menjadi pengawal pribadi Genta, aku memercayakan kalian berdua!” Leston tersenyum, menatap wajah tak percaya Mandley.

“Terima kasih atas kemurahan hati yang Mulia, kami tak akan membuat Anda kecewa,” sorak Mandley kembali berlutut.

***

Arlen masih menatap Jeslyn dengan tatapan tak percaya, tunggu bukan hanya Arlen semua orang di koridor sekolah tengah memerhatikan mereka.

“Heyy berhenti menatapku seperti kau musuhku,” bentakan itu berhasil menyadarkan Arlen.

Jeslyn mendesah kesal, sejak dia tiba di sekolah hingga sekarang semua murid menatapnya dengan berbagai tatapan. Mulai dari tatapan marah, aneh, tak percaya bahkan tatapan benci dan sekarang, sahabatnya juga ikut seperti mereka? Oh Sungguh Jeslyn tidak menyukai situasi ini. Genta baru beberapa hari sekolah di sini namun dia berhasil merubah hidup seorang Jeslyn.

Jeslyn tidak pernah membayangkan bagaimana nasibnya jika harus bertemu dengan Genta setiap harinya.

“Aku semakin menemukan kebohongan pada dirimu, kau bilang tak mengenalnya tapi kau datang ke sekolah ini bersamanya, lihatlah Sekarang kau semakin terkenal di kalangan murid sekolah ini, apa kau sadar? Grup angkatan hanya penuh dengan gosip kalian.” Arlen akhirnya mulai angkat bicara.

“Terserah pada mereka Len, tapi kumohon kau harus percaya padaku! Aku tak ada hubungan dengan pria sialan itu, membayangkannya saja terlalu mengerikan,” ujar Jeslyn tegas.

“Apa yang kau sembunyikan Jes?” tanya Arlen berusaha meyakinkan Jeslyn agar mau berbicara.

Jeslyn menggeleng, dia tak mungkin menceritakannya, Arlen tentu akan menganggapnya gila, “Kumohon kau hanya perlu percaya padaku Len!” jawab Jeslyn, penuh harap.

“Ok..Ok.. baiklah, aku memercayaimu dan tak akan mempercayai mereka,” ucap Arlen berusaha tersenyum.

“Kau sahabat yang paling mengerti aku, aku menyayangimu!” Jeslyn segera memeluk sahabatnya itu.

“Maafkan aku Len! Aku tak berniat berbohong padamu!” batin Jeslyn berseru, ia sangat ingin menceritakan semuanya, namun jika dipikir rasanya terlalu konyol. Arlen mungkin tidak akan memercayai segala ucapannya, karena dia sendiri pun masih belum menerima ini semua.

***

Jeslyn sedang duduk di atas tempat tidurnya, dia termenung pikirannya berkecamuk, Jeslyn tidak habis pikir dengan semua ini.

Takdirnya berubah sejak kedatangan Genta.

Vampir?

Pengantin seorang Vampir?

Omong kosong apa itu!

Pria yang baru muncul dihidupnya berhasil membuat hidupnya berubah drastis dalam hitungan detik, luar biasa. Dia tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan seorang vampir, vampir sesungguhnya.

“Ku kira vampir itu hanya cerita dongeng!” gumam Jeslyn.

“Dongeng? tentu bukan sayang, vampir nyata dan kau sudah membuktikannya sendiri bukan.” suara Genta yang tiba-tiba muncul berhasil membuyarkan lamunannya.

“kau?” heran Jeslyn.

“Aku merindukanmu,” jawab Genta santai.

Jeslyn memutar bola matanya kesal.

“Merindukanku? Jangan bodoh, kita baru bertemu beberapa jam yang lalu, pergilah aku takut berada di sekitarmu, kemunculanmu yang tiba-tiba itu membuatku risih.” sergah Jeslyn.

“Tidak, aku tidak akan pergi.” Genta tak kalah sengit membalas ucapan Jeslyn.

“Tidakkah kau kasihan padaku, aku yang setiap detik merasa takut akan kehadiranmu,” elak Jeslyn.

“Kasihan? Kau bahkan tidak mengasihani aku yang sudah mencarimu selama ini, 10 tahun di dunia manusia berbanding terbalik dengan dunia vampir Jeslyn”

“ka..kau punya dunia lain?” Jeslyn terperangah, fakta baru ternyata Vampir punya dunia yang berbeda dari dunia manusia.

Genta mengangguk, “Dunia kami juga seperti dunia kalian, ada pemimpin, rakyat, dan pemerintahan! Namun di dunia kami pemerintahan terbagi menjadi beberapa kerajaan, salah satunya yaitu kerajaan Alexei, kerajaanku.”

Jeslyn mendengar ucapan Genta, namun dia tak paham, dan tak mau paham tentang dunia Monster menurutnya.

“Aku tidak bisa bersamamu Genta, jika boleh jujur aku bahkan sangat takut berada di sekitarmu! bisakah kau pergi mencari wanita lain! Carilah pengantin lain, aku yakin kau akan menemukan wanita yang bisa menerimamu,” suruh Jeslyn memohon.

Genta menatap Jeslyn lalu menggeleng. “Tidak, aku tidak akan pergi!”

Genta perlahan mendekati Jeslyn tatapannya terasa begitu menusuk, namun tak bisa Jeslyn artikan. Genta semakin mendekat membuat Jeslyn terpojokkan, jantungnya berdebar kencang. Apakah yang akan vampir ini lakukan?

Pria itu segera mendekap Jeslyn dalam pelukannya, ini yang sangat ia tunggu-tunggu memeluk untuk melepaskan rasa rindunya selama ini pada wanita tercintanya.

“Ge..Genta apa yang kau lakukan?” teriak Jeslyn ia marah dan takut, dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan pelukan vampir itu padanya.

“Ka..kau membuatku sesakk!”

3 thoughts on “Gadis Keras Kepala – Falling in The Darkness (Chapter 4)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *