Kau Milikku! – Falling in The Darkness (Chapter 5)

By | February 12, 2021
Spread the love

01.00 Am

Jarum jam menunjukan jika ini sudah lewat tengah malam, namun suasana di kamar Jeslyn semakin mencekam. Gadis itu terus berusaha melepaskan diri dari perlakuan Genta padanya.

“Ge..Genta apa yang kau lakukan? Le.. lepaskan!” marah Jeslyn, ia saat ini sudah sangat takut, Jeslyn terus berusaha melepaskan pelukan vampir itu padanya.

Plak

Jeslyn berhasil melepaskan diri, ia lalu menampar pipi Genta dengan tangannya, dia sungguh tidak suka dengan pria yang berani-beraninya menyentuh dirinya, hal yang harus kalian tahu Jeslyn selama ini tidak pernah berpacaran bahkan disentuh oleh pria pun tidak, dia menjaga dirinya dengan baik.

Chapter Lainnya

“Apa yang kau lakukan Jeslyn hah?” Genta menatap Jeslyn tak percaya, pertama kalinya seseorang begitu berani menamparnya.

“Aku menyadarkanmu, kau harus segera disadarkan Genta!” bentak Jeslyn dengan mata memicing.

“Jangan membuatku marah Jeslyn, sikapmu itu terlalu kasar? Aku akan memberimu sedikit pelajaran!” desis Genta kalap, emosinya saat ini sudah memuncak.

Ok sekarang Jeslyn menyesal karena membuat vampir dihadapannya ini marah.

Langkahnya berjalan mundur semakin takut dengan ekspresi Genta yang tak dapat terbaca, Jeslyn takut vampir ini akan berbuat yang tidak-tidak padanya.

“Sudah kukatakan dari awal bahwa kau itu milikku, jangan membuatku marah aku bahkan bisa membuatmu menjadi milikku seutuhnya malam ini,” bisiknya tajam terdengar sededuktif mungkin di telinga Jeslyn.

Jeslyn meneguk salivatnya dengan pelan. Sungguh dia sangat takut, takut sekali, siapapun tolong Jeslyn.

“Milikmu seutuhnya? Me..Nge..ri..kan” Jeslyn membatin.

Perlahan Jeslyn mengeluarkan air matanya kemudian berlutut, “Aku mohon, jangan sentuh aku, hikss,” mohonnya dengan suara yang sedikit bergetar.

Tanpa mendengar permohonan Jeslyn, Genta semakin mendekati wanita itu.

“Maafkan aku, kumohon Genta,” pinta Jeslyn sekali lagi suaranya melemah.

Genta terpaku, dia tidak tega melihat wanitanya menangis, sungguh tujuannya mengucapkan kalimat itu hanya ingin membuat Jeslyn berhenti bersikap kurang ajar padanya, dia hanya bercanda. Genta tentu tidak akan melakukan sesuatu yang bisa membuat wanitanya semakin membenci dirinya.

Namun ide jahil seketika muncul di pikiran Genta, ia akan menggunakan situasi ini. “Aku tidak akan melakukannya jika kau berjanji akan berusaha menerimaku, sebagai pengantin dan takdirmu!” tawar Genta menunduk menyelaraskan posisi dirinya pada Jeslyn.

Tanpa pikir panjang Jeslyn mengangguk paham, dia tidak punya pilihan lain lebih baik seperti ini dari pada hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Aku janji, aku akan mencoba menerimamu,” sambung Jeslyn meyakinkan Genta.

Genta tersenyum kecil mendengar ucapan Jeslyn. “Baiklah aku akan memaafkanmu, tapi ingat janjimu Jeslyn! Jangan pernah mencoba untuk menipuku, kau tau akibatnya bukan?” tegas Genta memastikan.

Jeslyn segera mengangguk paham.

“Aku benar-benar mencintaimu Jeslyn Adriana Kyle,” bisik Genta lalu mengecup singkat kening Jeslyn.

Jeslyn yang diperlakukan seperti itu hanya diam tanpa perlawanan seperti sebelumnya, membiarkan Genta menyentuhnya.

“Kini tamat riwayatmu Jes!” serunya dalam hati.

***

Leston menatap bulan purnama dari balik Jendela ruangannya, wajahnya menampilkan senyuman kecil, teringat jelas ekspresi wajah Genta yang terlihat bahagia saat usianya menginjak 20 Tahun.

Flashback beberapa bulan sebelumnya.

“Selamat Ulang Tahun Anakku!” sorak Leston memeluk Genta penuh kasih sayang.

Genta tersenyum bahagia, ini usia yang ditunggu-tunggunya, sekarang dia bisa menginjakkan kaki di dunia manusia. Apalagi yang lebih membahagiakan ketika kau sadar sebentar lagi akan bertemu dengan pengantinmu, takdir yang telah Sang Maha Kuasa berikan padamu.

“Apa sekarang aku bisa mencarinya? Aku sangat ingin bertemu dengannya,” tanya Genta pada ayahnya, dia memohon restu pada sang Ayah.

“Sabarlah, tunggu sampai kau benar-benar sudah siap, maka ayah akan mengizinkanmu!”

Genta menggeleng cepat. “Tidak ayah, aku sudah tidak bisa menunggu, aku merindukannya sangat merindukannya! Aku akan segera menjemputnya.”

“Tapi bagaimana jika dia menolak?” tanya Tuan Leston, Ayahnya.

“Ayah sendiri tahu di usia ke 17 tahun dunia manusia bukan tempatnya lagi, aku harus segera menjemputnya, dan satu lagi Ayah, Ayah sangat tau aku tidak suka penolakan! Maka kupastikan aku akan membawanya mau tidak mau dia tetap akan ikut aku.”

Flashback End

Genta memang memiliki ambisi yang sangat besar, dia bahkan ke dunia manusia tanpa berpamitan pada ayahnya.

Leston kemudian berjalan menghampiri sebuah lukisan yang menampilkan seorang wanita hamil dan pria tengah tersenyum bahagia, sang pria yang sedang memegang perut wanita itu dengan penuh kasih sayang, terpancar kebahagiaan di kedua wajah pasangan itu.

“Lourien, anak kita tumbuh menjadi pria yang tangguh, dia memiliki watak keras kepala sepertimu. Andai saja kau bisa melihatnya tumbuh besar menjadi pemimpin kerajaan ini, itu pasti akan lebih membahagiakan!” Leston mengelus lukisan itu, tampak kesedihan pada wajahnya.

Membesarkan Genta sendiri, bukan hal mudah bagi Leston. “Aku merindukanmu!” ucapnya bersamaan dengan air mata yang jatuh dipipinya.

***

Saat ini Mandley dan putranya sudah berada di dunia manusia, tempat yang kondisinya terlihat sangat berbeda jauh dengan kondisi dunianya.

“Apa ini rumahnya ayah?” tanya Juno memastikan.

“Iya ini rumah Nona Jeslyn, aku bisa merasakan keberadaan Tuan Muda di dalam sana!”

Mandley mulai memperhatikan keadaan, setelah dirasanya cukup aman ia mulai melakukan meditasi.

“Tuan Muda kemarilah, aku ingin berbicara padamu,” batin Mandley, dia memanggil Genta melalui telepati.

Blushhh, sebuah bayangan tiba-tiba muncul.

Dalam hitungan detik Genta sudah ada dihadapannya. Ayah dan anak tersebut berlutut memohon hormat pada sang pewaris kerajaan.

Genta terkekeh. “Kau akhirnya menemukanku Mandley? Tapi Ada apa? apa yang membuatmu datang kemari?” tanyanya heran.

“Yang Mulia meminta Anda untuk segera kembali Tuan Muda!” mohon Mandley masih berlutut.

“Beritahu ayahku aku tak akan kembali jika tidak bersamanya! beri aku waktu sedikt lagi. Wanitaku terlalu susah untuk dibujuk,” ucap Genta tegas sedikirlt tertawa diakhir kalimatnya.

Mandley menatap Genta. “bukan seperti itu Tuan, Anda sendiri tahu jika berlama-lama di dunia ini itu berbahaya, ingat Anda ini seorang vampir dan punya batas waktu untuk tinggal di dunia manusia, jadi saya mohon sadarlah Tuan Muda, Tuan Leston menginginkan anda kembali sebelum Gerhana Bulan terjadi, dan ini semua juga demi kebaikan Nona Jeslyn, Tuan”  jelas Mandley meyakinkan.

“Aku tahu itu, aku akan segera kembali sampaikan pesanku pada Ayah. Jangan terlalu khawatir, aku bisa mengatasinya sendiri,” Genta mengucapkannya dengan mata meyakinkan.

Mata Genta beralih menatap intens Juno. “Siapa dia?” tanya Genta penasaran.

“Dia Putraku, namanya Juno! Dia seorang pengawal sepertiku Tuan Muda,” ucap Mandley, Genta terdiam lalu kembali tersenyum. “Jadilah pengawal yang setia seperti Ayahmu!” pinta Genta.

“Baik Tuan Muda,” Tegas Juno.

Genta mengangguk, lalu perlahan menghilang dari pandangan kedua pengawal tersebut.

Mandley menghela nafas, menatap kepergian Tuan Mudanya, dia tersenyum, sifat keras kepala Genta tak jauh berbeda Dari sifat Yang Mulia Leston. batinnya.

“Juno!” panggilnya kemudian.

“Ada apa Ayah?”

“Kau akan tetap di dunia ini, lindungi Tuan Muda dengan segenap nyawamu!” perintah Mandley pada Anaknya.

“Baik Ayah!”

***

Kota Alexei

Terlihat seorang Gadis muda sedang berdiri menatap keluar jendela, senyuman terlihat di wajah cantiknya. Wanita itu berbalik lalu menghampiri sang Ayah yang duduk tak jauh darinya.

“Ayah apa boleh aku meminta sesuatu padamu!” pinta Gadis muda itu memohon pada pria tua yang sibuk membaca berkas yang menumpuk.

“Ada apa Alice? jangan sekarang ayah sangat sibuk!”

“Ini penting Ayah!” ucap Alice sedikit memaksa.

“apa itu?”

“Ayah kan sangat dekat dengan pemimpin kita Yang Mulia Tuan Leston,” ucap wanita muda itu kembali.

Pria tua itu menghentikan kegiatannya. merasa heran dengan kelakuan anak perempuannya ini.

“Terus?” tanya Pria tua itu.

“Aku… aku sangat menyukai Tuan Muda Genta, bisakah ayah meminta kepada Yang Mulia untuk segera menjodohkan aku dengan Tuan Muda? Ayahkan pejabat kepercayaan Yang Mulia Tuan Leston,” pinta Alice pada ayahnya.

Pria itu menatap tajam putri kesayangannya tersebut. “Tidak, Ayah tidak bisa meminta hal itu pada Yang Mulia, itu tak mungkin,” tolak sang Ayah.

Alice menatap ayahnya dengan tatapan marah, sungguh dia tidak mau mendengar penolakan dari sang ayah.

“Tapii Ayah…

“Maaf sayang, ayah tidak bisa melakukan itu karena yang ayah dengar Tuan Muda Genta sudah memiliki pengantin yang ditakdirkan untuknya, dan saat ini dia sedang menjemput wanitanya itu!” Jelas Lerry pada anaknya.

“Pe..pengantin? jangan berbohong Ayah,” sanggah Alice tak percaya, namun dibalas anggukan oleh pria tua itu.

“Alice mencintai Tuan muda, sangat mencintainya Ayah, tidak bisakah Ayah menolongku? aku tak bisa hidup tanpanya! Hiks,” ucap Alice Air matanya sudah tumpah.

“Sekali lagi maafkan Ayah sayang! Ayah tidak bisa berbuat banyak! Ayah akan mencarikan pria yang lebih baik dari pada Tuan Muda,” ucap Larry berusaha menenangkan Anak perempuannya itu.

“Hiks.. Tapi Alice cuma mau Genta, tidak dengan yang lain! Genta cinta pertama Alice Ayah, hikss,” bentak Alice ia lalu berlari kembali ke kamarnya meninggalkan ruangan Ayahnya.

Flashback

Alice berjalan memasuki koridor akademik kerajaan, sebagai siswa pindahan dia harus segera melapor ke bagian Akademik.

Alice tersenyum bahagia, Ayahnya baru saja di angkat menjadi pejabat penting Kerajaan Alexei, sehingga dia dapat bersekolah di akademik ini, sangat beruntung jika mengingat hanya bangsawan kerajaan yang bisa bersekolah di sini.

Brukk…

Seorang tiba-tiba menabraknya dari arah belakang, membuat dirinya terjungkal ke lantai.

“Maafkan aku, aku tak sengaja,” ucap seorang pria tampan menyodorkan tangannya, niatnya untuk membantu Alice kembali berdiri.

Untuk beberapa detik Alice tertegun, ia ingin marah namun pria di hadapannya ini sangat tampan, dan berkharisma.

“Sungguh aku tidak sengaja!” ucap pria itu berhasil menyadarkan Alice dari lamunannya. segera Alice meraih tangan pria itu, dengan jantung yang berdegup kencang rupanya.

Pria yang berhasil mencuri hati Alice dalam beberapa detik, dialah Genta Alexei pewaris kerajaan ini, Tuan Muda yang terlihat sangat sempurna di mata Alice, cinta pertama Alice.

Mulai sejak itu Alice mengumumkan bahwa dia tak akan melepas Genta, cinta pertamanya.

Flashback End

Mengingat Pertemuan pertama mereka, Alice menatap telapak tangannya, lalu mengelusnya lembut mengingat sentuhan pria itu.

“Pengantin?”

“Tidak, hanya aku yang boleh bersama Tuan Muda Genta, tidak akan kubiarkan orang lain mendekatinya.” Gumam Alice penuh ambisi dengan air matanya yang terus mengalir.

2 thoughts on “Kau Milikku! – Falling in The Darkness (Chapter 5)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *