Pria dalam Mimpi Jeslyn – Falling in The Darkness (Chapter 7)

By | February 18, 2021
Spread the love

Saat ini Genta sedang memerhatikan Jeslyn yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya, dahinya berkerut dia tau wanitanya belum tidur Genta menghampiri lalu mengusap lembut rambut wanita itu. “Kenapa belum tidur?” tanya Genta pelan.

“Aku lapar, lapar sekali ketika aku lapar aku tidak akan bisa tertidur,” keluh Jeslyn manja.

Genta terkekeh mendengar ucapan wanitanya yang terdengar begitu polos ditelinganya.

Pastikan Telah Membaca Chapter Sebelumnya

“Mau makan apa? biar aku carikan untukmu,” tawar Genta.

Jeslyn tampak berpikir, ide jahil muncul di otaknya. “Tidak usah, aku ingin ke kedai seafood, jangan mengikutiku kau di sini saja.”

Genta menggeleng cepat, “Tidak, aku akan menemanimu ini sudah malam berbahaya untuk wanita cantik sepertimu berada di luar,” tolak Genta cepat.

Jeslyn membuang nafasnya kasar yah rencananya gagal, sebenarnya ia ingin melarikan diri ke rumah Arlen, menginap di sana. Jeslyn dibuat tidak nyaman tinggal di rumahnya sendiri, kesal karena Genta terus mengawasinya.

“Aku tau kau ingin melarikan diri dariku bukan?” tebak Genta.

Jeslyn segera membuang muka kearah lain ketika tebakan Genta benar. “Apa pria ini bisa membaca pikiranku?” tanyanya sendiri pada dirinya.

Genta terkekeh, “Kau sangat menggemaskan, bersiaplah aku akan menunggumu di luar!”

“Kita mau kemana?” tanya Jeslyn polos.

“Jangan banyak bertanya, bersiaplah Jeslyn!”

15 menit kemudian

Mereka saat ini sudah berada di kedai Seafood.

“Wahhhh..” gumam Jeslyn takjub.

“Astaga, kenapa banyak sekali.” Jeslyn tak menyangka Genta akan memesan makanan sebanyak ini. Kira-kira ada 7 jenis makanan berbeda, padahal hanya mereka berdua.

“Aku sengaja memesankannya untukmu, maka makanlah yang banyak kau terlalu kurus sayang,” ucap Genta malah menggoda.

“Ini bukan kurus bodoh body goals memang seperti ini, apa kau tau? banyak wanita di sekolah yang iri dengan tubuhku,” gerutu Jeslyn tidak terima dengan ucapan Genta.

Genta kembali dibuat tersenyum gemas.

“Dan apa kau tau, kau pria beruntung yang bisa mendekatiku bahkan memilikiku!” seru Jeslyn menyombongkan diri

“Aku tau itu, jangan banyak bicara Sayang ayo makanlah!”

Jeslyn mengangguk, matanya berbinar mendapati semua makanan kesukaannya tersaji rapi dihadapannya.

“Kau tidak makan? coba Burger ini, ini sangat enak atau udang saus teriyaki ini, aku jamin kau akan menyukainya,” ucap Jeslyn mencoba menawarkan.

Tapi segera ditolak oleh Genta, “Vampir hanya minum darah sayang, kau ini benar-benar lucu hahah…” Genta tertawa terbahak-bahak.

“Darah? Apa kalian meminum darah manusia? iyuu itu menjijikkan!”

“Tentu tidak, kami hanya meminum darah hewan sayang! Vampir tidak boleh meminum darah manusia, itu akan melanggar perjanjian 2 dunia.”

“Perjanjian? apa maksudmu?” tanya Jeslyn, dia terlalu kepo.

“Perjanjian antara manusia dan bangsa vampir! itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu.”

“Benarkah? Tapi mengapa di film-film vampir yang biasa kutonton, vampir bisa makan, dan mereka meminum darah manusia.”

“itu karena mereka sok tau!”

***

Aku mencintaimu…

Seperti bulan yang mencintai malam.

Aku menginginkanmu..

Seperti Romeo yang menginginkan Julietnya.

Aku ingin memelukmu.

Seperti pelukan Akar pada tanah yang begitu erat.

Aku menginginkanmu melebihi apapun Jeslyn.

-Alward Gibson

Alward tersenyum sambil tangannya terus menulis syair. Dia tak henti-hentinya memikirkan wanita itu, wanita yang berhasil membuat jantungnya berdegub kencang hanya dengan menyebut namanya saja.

“Aku sudah tidak sabar untuk bertemu denganmu Jeslyn, kau milikku hanya milikku,” gumamnya pelan.

Jari jemarinya perlahan membuka sebuah kotak hias yang bertengker rapi di atas meja kerjanya.

Di dalam kotak itu terdapat sebuah tangkai bunga mawar putih yang sudah mengering karena termakan usia, ia memegang bunga itu penuh kasih sayang.

“Aku merindukanmu, ku harap kau juga merasakan hal yang sama sepertiku Jeslyn!”

“Takdir akhirnya mempertemukan kita kembali.”

***

Jeslyn tersentak lalu terbangun dari mimpinya, nafasnya tak beraturan keringat dingin terlihat jelas pada pelipisnya.

“Ada apa, kau bermimpi buruk?” tanya Genta panik sedari tadi dia terus memperhatikan Jeslyn, ia menyadari ekspresi panik Jeslyn.

Bukannya menjawab Jeslyn malah menatap setiap inci wajah Genta, Jeslyn terus menatap lekat wajah Genta dan akhirnya dia sadar Genta adalah pria yang terus muncul di mimpinya. Untuk kali pertama Jeslyn bisa mengingat jelas wajah pria yang terus mengganggu tidurnya beberapa bulan ini.

“Kau? apa yang kau lakukan pada mimpiku?” Tanya Jeslyn menggigit bibir bawahnya, ia seakan menahan kesalnya.

“Apa maksudmu?” Genta balik bertanya tak mengerti.

“Aku terus memimpikanmu, mimpi ini bahkan terjadi sebelum aku bertemu denganmu? dan lihatlah semua mimpiku akhirnya jadi kenyataan, kau mengatur nya yah?” Jeslyn masih dengan tatapan tajam menatap mata Genta dalam.

“Vampir tidak memilik kekuatan untuk mengatur mimpi seseorang!” ujar Genta.

“Terjadi sebelum kita bertemu? Itu mungkin petunjuk dari yang Maha Kuasa, dia ingin memberi tahu padamu bahwa kau ini takdir dari Genta Alexei!” lanjut Genta menenangkan.

Jeslyn memutar bola matanya ini tidak masuk akal. Namun jika dipikir dengan teliti, ucapan Genta juga Ada benarnya.

“Hmm jangan memikirkannya tidurlah kembali aku akan menjagamu,” suruh Genta lembut.

Jeslyn menghela nafas. Lalu mulai memejamkan matanya kembali. “Ok baiklah, jangan berbuat macam-macam, awas saja jika kau menyentuhku.”

Genta tertawa geli mendengar ucapan Jeslyn. “Aku tidak akan melakukan apa-apa sebelum kita resmi, jadi tenang saja!”

Setelah beberapa lama, Jeslyn pun tertidur kembali.

Genta terdiam sambil menatap wanitanya, ada yang aneh dari Jeslyn tapi dia tak tau apa itu!

Genta mendekati Jeslyn lalu mencium kening Jeslyn dengan lembut, sangat lembut.

Drap

Ayah? gumam Genta.

Genta merasakan aroma ayahnya, ia lalu berusaha mencari keberadaan sang ayah.

Benar saja, saat ini ayahnya sedang duduk santai di sofa ruang tamu rumah Jeslyn.

“Ayah, apa yang kau lakukan disini??”

Leston menoleh kearah Genta lalu terdiam sejenak.

“Ada yang harus kukatakan padamu, ini sangat penting!”

“Apa Ayah akan menyuruhku kembali?” tebak Genta.

Tuan Leston mengangguk.

“Aku butuh sedikit waktu lagi Ayah! Aku tidak bisa memaksa Jeslyn ikut denganku, aku akan segera membuatnya mengerti,” mohon Genta.

“Dengarkan ucapan Ayah terlebih dahulu Genta, Jeslyn harus segera ke kerajaan kita dunia manusia tidak akan aman lagi untuknya, ini demi keselamatan wanita itu! Para musuh kita akan mencarinya dia titik kelemahanmu Genta mereka akan menyakiti Jeslyn untuk menghancurkaanmu.” Leston mulai kehabisan kata-kata.

“dan hal terpenting darahmu mengalir dalam nadi Jeslyn, kau tau artinya bukan?” Lanjut Leston.

Genta sadar akan hal itu sebagian darahnya mengalir dalam nadi Jeslyn, upacara penyelamatan jeslyn beberapa tahun lalu sepertinya berdampak besar. Gerhana bulan akan membuat darah seorang pewaris murni seperti Genta berada di puncak kekuatannya, seluruh vampir tentu akan mengincar darahnya, tak terkecuali darahnya yang berada di dalam nadi Jeslyn.

Jangan Lupa Memberi Komentar pada setiap Chapter:)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *