Genta Cemburu! – Falling in The Darkness (Chapter 20)

By | April 7, 2021
Spread the love

Tidak ada yang boleh menyentuhmu selain aku, Jika ada yang berani kupastikan dia tak akan menginjak dunia ini lagi.

-Genta Alexei

“Hey, Lepaskan akuuuu?!” bentak Jeslyn dengan wajah kesal dan bingung sekaligus, perilaku pria ini sungguh tak bisa dibiarkan.

Anthony, vampir itu kemudian melepaskan pelukannya lalu menatapnya sendu wanita yang sangat dirindukannya itu.

“Kau siapa, tidak sopan sekali! Kenapa memelukku? apa kita saling mengenal?” tanya Jeslyn masih kesal berusaha melepaskan genggaman tangan Anthony pada lengannya.

Bukannya melepas genggamannya pada Jeslyn, Anthony malah sibuk memperhatikan wajah Jeslyn. “Maaf karena tidak langsung mengenalimu saat kita bertemu beberapa hari yang lalu!”

Mendengar ucapan pria itu Jeslyn mengalihkan pandangann lalu menatap intens wajah pria yang ada dihadapanya, tunggu dulu mereka pernah bertemu sebelumnya, setelah berpikir beberapa detik ia akhirnya sadar. “Aku tau kau pria yang menolongku beberapa hari yang lalu!” tebaknya kemudian.

Patikan Telah Membaca Chapter Sebelumnya : Tentang Masa Kecil Jeslyn – Falling in The Darkness (Chapter 19)

Anthony perlahan melepaskan genggamannya, kedua tangannya lalu berpindah memegang bahu Jeslyn. Pria itu mengangguk. “Aku Anthony, Jess, Anthony. Tidakkah kau ingat aku?” tanya Anthony dengan mata penuh harapan, berharap wanita itu mengenalinya.

“Aku sahabatmu Anthony! Ingatkan aku pria yang selalu memberimu bunga mawar putih, ini aku Jes! Dan lihat kalung ini, kau pasti mengingatnya, ini pemberianmu,” lanjut Anthony, sekali lagi meyakinkan Jeslyn.

Ucapan Anthony membuat Jeslyn kembali terdiam untuk beberapa saat, ia mulai mengingat memorinya beberapa tahun silam.

“Hahh, Aa.. Aku ingat, kau sahabatku ketika aku SMP kan?” Jeslyn langsung menatap Anthony seakan tidak percaya. Sama halnya dengan Anthony, Jeslyn telah mencari keberadaan sahabatnya itu sejak Anthony hilang entah kemana.

Anthony mengangguk dengan mata berbinar, ia kembali memeluk Jeslyn.

Jeslyn yang mengenal Anthony tentu membalas pelukannya, sungguh Jeslyn juga merindukan Anthony, sahabat pertamanya saat memasuki Junior High School.

Dep

Genta yang tiba-tiba datang menarik Anthony menjauh dari Jeslyn, emosinya tersulut mendapati pemandangan yang memuakkan dihadapannya itu.

“Tidak peduli kau siapanya jeslyn, seharusnya kau tidak memeluk wanita milikku seperti ini!” bentak Genta sambil melepas paksa pelukan Anthony dari Jeslyn membuat Anthony terhempas kelantai.

Anthony terdiam, “Wanitamu??” gumam Anthony pelan tak sadar akan ucapannya. Ia rupanya melupakan status Jeslyn yang merupakan tunangan Genta.

Genta menghembuskan nafas kasar, lalu mengatakan “Yah, dialah Tunanganku calon istriku,” gertak Genta dengan penekanan di akhir ucapannya.

Deg!

Anthony langsung terpaku ditempatnya dia hanya bisa menatap kaku Jeslyn.

Jeslyn yang tak memperdulikan ucapan Genta segera menghampiri Anthony dan membantunya untuk berdiri. “Baa… bagaimana bisa kau ada disini? Dulu kau menghilang tanpa kabar, kau kemana hmm?” tanya Jeslyn bingung mulai memegang tangan Anthony tanpa memperdulikan Genta yang menatapnya tajam kearah mereka, jujur Jeslyn sangat mengkhawatirkan Anthony.

“Ak..akupun seorang Vampir Jess!” jawab Anthony pelan.

“Apa? Tatapiii,” Jeslyn menatap Anthony seakan tak percaya.

Anthony kembali memeluk Jeslyn, “Aku merindukanmu,”

“Akupun,” balas Jeslyn seakan tidak peduli dengan kehadiran Genta di samping mereka.

Terbakar cemburu. Genta lalu kembali menarik paksa Anthony menjauhi Jeslyn.

Buk!!buk!!

Dengan emosi yang telah memuncak, Genta memukul wajah Anthony tanpa ampun, kecemburuan telah memenuhi otaknya. Anthony terjatuh dengan sudut bibir berdarah, belum sempat dia mencoba untuk bangkit, Genta sudah lebih dulu memukulnya kembali.

Anthony bisa saja melawan namun situasinya tak memungkinkan, ini adalah kerajaan Alexei.

Genta menarik Anthony untuk berdiri, ia menarik kerah baju Anthony dengan kasar Jeslyn yang melihat itu langsung berdiri di antara keduanya memandang khawatir Anthony yang tidak memberikan perlawanan.

Jeslyn menahan tangan Genta, yang kembali bersiap memukul Anthony. “Genta! Kumohon hentikan. Jangan seperti ini!” Jeslyn menangis terisak melihat sahabatnya yang sudah babak belur akibat perbuatan prianya.

Mandley yang melihat itu pun dengan segera membantu Anthony menjauh dari Genta.

“Tuan, tolong tenanglah,” lerai Mandley.

Genta malah menatapnya tajam dan kembali menghampiri Anthony lalu memukul tubuhnya hingga terjatuh.

“Genta kumohon hentikan, kau bisa membunuhnya…” teriak Jeslyn sekali lagi.

Genta tak kunjung menghentikan perbuatannya.

“Genta hentikan, atau aku akan membencimu selamanya!” teriak Jeslyn mengancam, berharap ancamannya menghentikan aksi Genta.

dan benar saja, ucapan Jeslyn membuat Genta menghentikan aksinya, Genta lalu menatap tajam Jeslyn.

Brukk! Anthony terjatuh dengan wajah berlumurkan darah.

Jeslyn lalu mendekati Anthony dan segera membaringkan tubuh pria itu diatas pangkuannya.

“Anthony bangunlah, hikssss,” ucap Jeslyn sambil memastikan keadaan Anthony yang tidak sadarkan diri.

“Kau kenapa sejahat ini hah?” bentak Jeslyn menatap sinis kearah Genta.

Rahang Genta kembali mengeras begitu melihat perilaku dan reaksi berlebihan Jeslyn kepada Anthony.

“Jangan sentuh dia Jeslynn!!” bentak Genta.

“Ada apa denganmu Hah, kenapa kau sejahat ini? kenapa kau tega sekali?” tanya Jeslyn juga dipenuhi emosi memuncak.

“Jangan berani mendekatinya Jeslyn, sejak awal kau adalah milikku jadi tidak ada yang boleh menyentuhmu bahkan memelukmu selain aku!” bantah Genta lebih keras dengan iris mata merahnya menahan amarah.

Menatap perubahan mata Genta nyali Jeslyn menciut. “Kau salah paham Anthony adalah sahabatku. Tidak lebih,” bujuk Jeslyn pelan-pelan takut Genta akan kembali memukuli Anthony. Ia segera berdiri dan menghampiri pria itu, yang harus Jeslyn lakukan adalah membujuk Genta.

“Tapi aku bisa melihat bahwa dia menginginkanmu,” ucap Genta menarik Jeslyn, dan membawanya masuk kedalam kamar mereka.

Sementara Mandley dan beberapa pengawal mengangkat tubuh Anthony membawanya keruang kesehatan kerajaan.

“Beritahu Tuan Leston tentang kejadian ini!” perintah Mandley menyuruh salah satu pengawal.

***

Brukk!

Tubuh Jeslyn menabrak dinding kamar dengan cukup keras. Belum sempat dia meringis kesakitan, bibirnya sudah lebih dulu dilahap oleh vampir ini dengan sangat agresif.

Jeslyn meronta minta dilepaskan namun percuma, Genta lebih kuat darinya. Jeslyn terus mencoba untuk menghindar tetapi Genta selalu dengan mudah menghentikan gerakannya.

“Ge..Genta..ah apa yang kau lakukan, Le.. lepaskan akuu?” ringiss Jeslyn disela-sela aksi mereka.

Genta tidak peduli ucapan Jeslyn dan terus saja mencium bibirnya dengan agresif.

“Le..lep..paskan aku!” teriak Jeslyn kembali meronta. Dia sudah kehabisan nafas.

Genta masih mencium Jeslyn. Karena terlalu agresif dia membuat lengan gaun Jeslyn robek, sungguh Jeslyn harus segera menghentikan perlakuan Genta yang semakin keterlaluan.

Dengan sekuat tenaga dia berhasil mendorong tubuh Genta, memberi jarak diantara mereka.

Plak!

Jeslyn menampar pipi Genta dengan wajah geram. Sementara Genta langsung menatapnya tajam.

“Apa yang kau lakukan, kau menamparku?Hah!” bentak Genta pada Jeslyn.

“Kaau sudah melewati batasmu apa kau tahu!” maki Jeslyn marah.

“Dia mencoba merebutmu dariku, aku tidak bisa kehilanganmu lagi Jeslyn. Aku sangat takut kau pergi meninggalkanku, jangan tinggalakan aku kumohon,” pinta Genta lirih, matanya berkaca-kaca, nada bicaranya mulai melemah.

Jeslyn sadar sikap over Genta disebabkan oleh rasa takut akan kehilangan dirinya. Baiklah kali ini dia akan menurunkan egonya dia berusaha menenangkan dan membujuk prianya, “Berhenti berfikir bahwa aku akan meninggalkanmu! Ayolah bagaimana bisa aku pergi meninggalkanmu, sementara saat ini kau sudah benar-benar mencuri hatiku.”

Genta terdiam menatap Jeslyn.

Jeslyn tersenyum, lalu menatap Genta dalam. “Aku sangat mencintaimu Genta? aku tidak akan pernah berpikir untuk meninggalkanmu!” ucapnya lembut lalu memeluk Genta.

Genta luluh mendengar ucapan Jeslyn.

“Terima kasih karena sudah mencintaiku juga!” Gumamnya lalu membalas pelukan Jeslyn.

***

Prakk

“Apa yang kau lakukan pada Anthony?” marah tuan Leston pada Genta yang saat ini ada di hadapannya.

“Aku melakukan apa yang seharusnya kulakukan.”

“Maksudmu dengan memukul tamu kita sampai tak sadarkan diri? Anthony seorang putra mahkota sama sepertimu, memukulnya sama saja kau mengibarkan bendera perang dengan kerajaan Anthony!”

Genta tak memperdulikan ucapan ayahnya. Siapa yang berani menyentuh wanitanya tentu akan bernasib yang sama dengan Anthony, setidaknya itu yang ada dipikiran vampir tampan ini. “Apa ayah menginginkan aku hanya diam saja! ketika melihat dia berani-beraninya memeluk wanitaku?” Tanya Genta menatap tajam Ayahnya.

“Ayah ingin kau meminta maaf pada Anthony?”  lanjut Tuan Leston marah.

“Minta maaf? Tidak akan. Ayah seharusnya bersyukur karena aku tidak membunuhnya,” lanjutnya lalu pergi meninggalkan Tuan Leston.

Tuan Leston menatap jengkel Genta yang berlalu pergi.

“Dia benar-benar keras kepala.”

***

“Bagaimana keadaan Anthony?”

Wajah Genta kembali tak bersemangat mendengar pertanyaan Jeslyn.

“Kenapa menanyakannya, kau khawatir?” kesal Genta.

“Tentu saja aku khawatir. Dia seperti itu karenamu, dia sudah kuanggap seperti kakak!”

“Berhenti mencemaskannya,aku tidak suka kau mencemaskan pria lain”

“Kau cemburu? Ayolah dia hanya sahabat kecilku, tidak lebih!” Bujuk Jeslyn.

“Tentu saja aku cemburu, Pria mana yang tidak cemburu melihat wanitanya lebih menghawatirkan pria lain.”

“Ingat, Jika kau bertemu dengan Anthony jangan lupa minta maaf pada,” suruh Jeslyn memperingati.

“Aku tidak akan minta maaf padanya!”

“Sayang…”

“Jangan memaksaku!”

“Sayang… Katanya kau sangat mencintaiku, tapi mengapa tidak mau mendengarkan aku,” bujuk Jeslyn kembali lalu memeluk Genta.

Genta menggeleng tetap menolak permintaan Jeslyn.

“Genta Alexei dengarkan wanita cantikmu ini hmm,” pinta Jeslyn kembali manja sambil melingkarkan tangannya keleher Genta, berharap Genta akan luluh dengan sikapnya.

Ok, Genta tidak bisa menolak perlakuan wanita ini, Jeslyn terlalu menggemaskan.

“Cium aku, dan aku akan meminta maaf pada Anthony,” tawar Genta.

Jeslyn menatapnya kesal, Astaga vampir dihadapannya ini sangat menyebalkan.

“Baiklah..baiklah”

Chu.

Jeslyn lalu mencium bibir Genta singkat.

Kurang puas Genta kembali mencium Jeslyn dengan lembut. Jeslyn akui ciuman Genta benar-benar memabukkan dan itu membuatnya kecanduan.

***

Klik!

Mandley menoleh ke arah pintu melihat siapa yang datang.

“Anda disini tuan?” ucap Mandley kaget melihat kedatangan Genta.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Genta menatap Anthony yang baru sadar, setidaknya ia menurunkan sedikit sikap egonya demi Jeslyn.

“Aku sudah jauh lebih baik setelah diobati oleh Tabib.”

Genta mengangguk paham. Lalu menatap Anthony. “Kedatanganku kesini karen Aku… aku mau minta maaf.” Ucapnya to the point.

Mandley dan Anthony cukup terkejut tak menyangka Genta akan mengucapkan kalimat itu.

“Maafkan aku Anthony, tadi aku benar-benar emosi,” pinta Genta menghela nafas.

“Tak perlu minta maaf padaku, karena akupun salah seharusnya aku dapat mengontrol diriku saat bertemu Jeslyn.”

Genta mengangguk paham. “Aku mengerti. Aku juga pernah merasakan hal yang sama ketika pertama kali bertemu Jeslyn setelah beberapa tahun lamanya.”

“Yah, aku tahu Mandley telah menceritakan kisah kalian berdua padaku.”

“Sekali lagi maafkan Aku,” ucapnya lalu pergi meninggalkan ruangan.

Senyuman yang menghiasi bibir Anthony perlahan menghilang, entah mengapa ekspresi yang di keluarkan wajahnya sulit untuk dimengerti. Ia terlihat menyembunyikan sesuatu.

One thought on “Genta Cemburu! – Falling in The Darkness (Chapter 20)

  1. Pingback: Apakah Anthony Jahat? – Falling in The Darkness (Chapter 21) - Novel Fanelaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *