Jeslyn terus saja memegang kepalanya entah mengapa perasaannya terasa tidak enak sejak pagi tadi.
“Ada apa sayang? Wajahmu terlihat sangat pucat! Apa kau sakit!” Tanya Genta panik melihat wajah pucat wanitanya.
Jeslyn menggeleng.
“Aku akan menyuruh pengawal memanggil tabib, tunggulah sebentar!” Suruh Genta mengelus lembut rambut wanitanya.
Jeslyn menggeleng. “Tidak usah, sungguh aku baik-baik saja mungkin aku hanya masuk angin!” tolak Jeslyn berusaha menenangkan Genta.
“Taapi… Kau terlihat tidak baik-baik saja sayang!”
“Tidak Genta aku sungguh baik-baik saja.” ujar Jeslyn pelan.
“Dengarkan aku Jes..
Pastikan Telah Membaca Chapter Sebelumnya: Rencana Menghancurkan Genta – Falling in The Darkness (Chapter 23)
Belum sempat Genta melanjutkan kalimatnya Jeslyn kembali berlari ke kamar mandi ini sudah kesekian kalinya ia muntah, dengan langkah panik Genta menghampiri Jeslyn di dalam kamar mandi.
“Jangan keras kepala tunggulah, aku akan menyuruh Juno memanggilakan tabib kerajaan, sayang!” ucap Genta bersikeras.
***
Tabib memeriksa denyut nadi Jeslyn, senyum terukir di wajah tabib itu. “Seee…selamat Tuan Muda, nyonya Jeslyn sedang hamil, saya dapat merasakan detak jatung bayi di dalam denyut nadi Nyonya Jeslyn!”
Deg
Genta dan Jeslyn saling memandang yah mereka benar-benar kaget, Genta dengan wajah gembira sangat berbeda dengan Jeslyn dengan ekspresi tak terbaca.
“Baiklah, Terima kasih dan kuharap berita ini jangan sampai tersebar keluar, kau paham?” ucap Genta memastikan, menyuruh tabib keluar dari kamar.
“ba..baiklah Tuan muda,” mohon Tabib menunduk patuh lalu segera pergi meninggalkan pasangan itu.
“aa..apa aku be..benar Haa.hamil?” Tanya Jeslyn tak percaya.
Genta mengangguk tersenyum bahagia.
“Tapi mengapa secepat ini?”
“Kau lupa? Aku ini vampir sayang! Proses kehamilan vampir dan manusia sangatlah berbeda!”
Jeslyn kembali terdiam mendengarnya ada perasaan takut dan kalut.
“Ada apa sayang? Bukankah ini berita baik? Mengapa kau terlihat cemas!” tanya Genta menyadari ekspresi berbeda dari wanitanya, terlihat jelas wanitanya sangat takut entah takut akan apa.
“aa.aku belum siap jadi seorang ibu Genta! dan umurku baru menginjak 18 tahun.”
Genta tersenyum mendengarnya lalu memeluk Jeslyn dengan erat mencoba menenangkan wanitanya.
“Jangan khawatir sayang kau adalah prioritas utamaku aku akan selalu menjaga dan melindungimu dan calon anak kita, ingatlah bahwa aku sangat mencintaimu Jeslyn jadi kuharap jangan cemas, hmm!” ucap Genta lembut kembali berusaha menenangkan Jeslyn.
Jeslyn mengangguk pasrah. “Baiklah aku percaya padamu!” ucapnya sekarang persaannya mulai tenang, ia tersenyum lalu membalas pelukan pria yang sangat dicintainya itu.
***
“Siapa yang meletakan makanan menjijikan itu disini?” teriak Jeslyn membuat semua pelayan menatap kearahnya.
“Itu untukmu sayang, itu kubuat dengan penuh cinta,” Jelas Genta.
“Apa ini?
“Ini daging yang kau inginkan sayang!” ucap Genta menyodorkan nampan makanan.
“Hmm aku mau makan daging setengah masak bukan daging mentah seperti ini!” Tolak Jeslyn marah.
“Tapi ini sudah sesuai dengan pesananmu tadi sayang!”
“Tidak, tidak mau buatkan aku yang baru, hmm!”
Untuk kesekian kalinya Jeslyn menolak makanan yang Genta buat.
Setidaknya Genta harus mengerti saat ini wanitanya sedang hamil, Jeslyn pastinya sedang ngidam hal yang menurut Genta sangat menyebalkan, tapi mau tidak mau dia harus mengerti Jeslyn sedang mengandung anaknya.
“Baiklah sayang, tunggu sebentar!”
“Tidak, jangan pergi aku mau kau tetap disini bersamaku!” ujar Jeslyn menarik Genta untuk duduk disampingnya.
“Tapi bagaimana dengan ayamnya!”
Jeslyn segera menggeleng. “Tidak usah, sekarang aku sudah tidak mau makan ayam, aku hanya ingin kau berada disampingku!” Suruh Jeslyn tersenyum sumringah.
Mood orang hamil memang sangat aneh dan mudah berubah-ubah, pikir Genta.
***
Jeslyn menatap Genta jengkel merasa aneh sedari tadi Genta tidak hentinya mengecup singkat bibirnya.
“Apa yang kau lakukan sedari tadi hmm?!”
“Entahlah aku hanya ingin menciummu mungkin aku sedang ngidam,” ucap Genta melanjutkan aktivitasnya beralih mengecup pipi Jeslyn.
“Yak, disini aku yang sedang hamil mengapa kau yang ngidam, jangan melucu Genta ini namanya kau mengambil kesempatan dalam kesempitan!” Oceh Jeslyn merasa risih.
Genta tertawa mendengar ocehan Jeslyn yang menurutnya sangatlah lucu.
“Kira-kira calon bayi kita perempuan atau laki-laki?” tanya Jeslyn.
“Mungkin dia laki-laki yang tampan sepertiku!” tebak Genta tersenyum puas.
“Atau mungkin cantik sepertiku” ujar Jeslyn tak mau kalah dari Genta.
Plakk
Tamparan keras mendarat di pipi Genta.
“Sudah kukatakan dari awal ubah Jeslyn secepatnya sebelum kau kebablasan seperti ini! Kau bahkan menyembunyikan berita besar kehamilan Jeslyn padaku! Apa kau pikir Ayahmu ini bodoh?” Bentak Tuan Leston pada anak semata wayangnya.
“Dia mengandung keturunanku apa yang salah dari itu! Darahku mengalir pada anak itu Ayah dan tentunya Anakku akan mewarisi kerajaan ini setelahku!” bentak Genta tak kalah keras pada ayahnya.
“Apa kau bodoh, Jeslyn seorang manusia dan dia mengandung anak seorang vampir,” teriak tuan Leston kembali, Leston benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan Genta.
“Memang kenapa, Jangan khawatir aku akan segera menikahi Jeslyn!?”
“Kau tanya kenapa? Aku tidak mempermasalahkan pernikahan kalian hanya saja…” Tuan Leston nampak berpikir.
“Baiklah karena kau meminta, maka ayah akan Jujur padamu Genta! Apa kau tau ibumu meninggal saat berusaha melahirkanmu?, dia lebih mementingkan dirimu dari pada nyawanya sendiri, kau tentunya tidak ingin hal itu terjadi pada Jeslyn Bukan? Tubuh seorang manusia tidak akan sanggup mengandung bayi vampir bodoh,” ucap Tuan Leston memperingati anaknya.
Deggg
Genta terdiam, ibunya? yang ia tahu ibunya memang keturunan manusia, tapi soal kematian ibunya sampai saat ini dia belum tahu pasti.
“Ayah ingin kau menggugurkan anak itu segera! Demi keselamatan Jeslyn.”
Genta menatap tajam Ayahnya, dia tidak setuju akan permintaan ayahnya itu membunuh darah dagingnya sendiri bukanlah sesuatu yang baik, Jeslyn mungkin akan sangat membencinya jika iya melakukan hal itu.
“Omong kosong apa yang kau ucapkan Ayah, aku tentunya tidak akan membunuh anakku sendiri, dia darah dagingku!” ucap Genta sinis.
“Pada akhirnya kau harus memilih antara salah satunya Genta!”
“Aku tidak akan memilih salah satunya karena aku akan berusaha menyelamatkan keduanya! Aku akan mencari cara untuk menyelamatkan Jeslyn dan anakku,” ucapnya yakin berlalu pergi meninggalkan Tuan Leston.
Tuan Leston menatap kepergian Anaknya yang keras kepala itu. Sungguh dia tidak ingin anaknya mengalami hal yang sama sepertinya cukup dia yang mengalaminya tidak untuk Genta.
***
Brakkk
Genta mendatangi ruangan pamannya Maxx seorang Tabib serta Ahli ramuan yang sangat terkenal di kerajaan Alexei.
“Tolong Aku Paman, kumohon!!!” pinta Genta lirih.
Maxx menatap Genta heran pasalnya ini kali pertama keponakannya ini meminta bantuan padanya, pastilah sesuatu yang sangat penting.
“Jeslyn Hamil, dan dia masih seorang manusia!”
“Maa..manusia?” Ayolah bahkan pamannya sendiri tidak tahu bahwa Jeslyn seorang manusia.
Genta mengangguk membenarkan.
Maxx termenung sejenak. “Kejadian 100 Tahun yang lalu kembali terjadi, Aku teringat saat itu seorang pria dengan rasa ketakutan yang sama seperti dirimu datang minta tolong padaku! Sayangnya saat itu aku gagal mendapatkan ramuan yang tepat untuk menolong wanitanya,” ucap pamannya tersenyum miris.
“Apa itu Ayahku? Ternyata betul ibuku meninggal karenaku!” ucap Genta melemah akhirnya terjawab semua pertanyaan dalam otaknya.
Genta berpikir keras, ayolah dia merasa bersalah karena telah menjadi penyebab ibunya meninggal dan kini karena kecerobohannya nyawa Jeslyn dan anaknyapun terancam, sungguh Genta takut kejadian itu kembali terjadi bukan hanya itu sebelumnya dia sudah kehilangan Jeslyn sejak kecil dia tidak ingin kehilangan Jeslyn lagi, itu terlalu menakutkan untuk Genta bayangkan.
Maxx yang melihat keponakannya itu merasa iba.
“Hentikan Genta, setelah kegagalanku mencari obat penawar untuk ibumu aku terus berlatih dan mencari tahu tentang ramuan itu hingga akhirnya aku menemukan penawar yang sesuai,” Jelas Maxx mulai memberikan harapan pada Genta.
“Be.benarkah? Apa itu paman?”
“Hanya ada satu cara untuk menolong Jeslyn dan anakmu, haitu menggunakan pucuk bunga safron, bunga yang akan meningkatkan kekebalan tubuh Jeslyn sampai dia melahirkan.”
Mata Genta berbinar setidaknya Ada harapan untuk menolong kedua orang yang sangat dicintainya.
***
Kerajaan Philp
“Apa kau sudah siap? Aku ingin kau menjalankan rencananya besok!” tanya Tuan Phiter Tersenyum licik.
“Tenang saja Aku sudah mempersiapkan semuanya,” ucap Alward menyeringai.
Tunggu aku Jeslyn, aku akan menjemputmu!