Jeslyn Kembali Kedunia Manusia – Falling in The Darkness (Chapter 30)

By | June 1, 2021
Spread the love

“Genta!” Teriakan tuan Leston menggema dipenjuru ruangan, kakinya tetap melangkah cepat mencari keberadaan Genta dan Jelsyn.

“Kau di mana…

Belum sempat Tuan Leston menyelesaikan teriakannya, matanya membulat sempurna saat melihat pemandangan yang ada didepan matanya, Genta dan Jeslyn. Dapat diliatnya Genta sedang menangis dipelukannya terdapat Jeslyn yang berlumurkan darah dan Anthony serta Philp yang tak sadarkan diri. Apa yang sebenarnya terjadi?

” Anthony? Apa ini benar ulah Anthony?” batin Tuan Leston bertanya-tanya, Mengingat perilaku baik pria itu beberapa waktu lalu, sungguh membuat Leston tak menyangka pria seperti itu berani berbuat hal semengerikan ini.

Leston segera berjalan mendekati Genta. “Apa yang terjadi Genta?!” tanya tuan Leston mulai kalap terlihat kepanikan pada dirinya.

“Jangan mendekat Ayah kumohon,” ucap Genta lirih dengan tubih yang gemetar masih menangisi Jeslyn.

Leston menghentikan langkahnya, Lalu menatap sendu ke arah anaknya.

Jeslyn adalah hidup Genta…

Jeslyn adalah segalanya bagi Genta…

Pikiran Leston melayang, entah apa yang akan terjadi nanti jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada Jeslyn dan juga anak yang dikandungnya. Genta pasti akan kembali seperti dulu, tidak akan ada lagi keceriaan, kebahagiaan, semua akan sirna.

“Jangan diam saja bodoh, bawa Jeslyn kembali ke istana, dia harus segera dirawat Genta, ayah akan mengurus disini!” bentak ayahnya semakin panik.

Perlahan Genta bangkit dengan Jeslyn dipelukannya darah terus bercucuran dari dada jeslyn, Genta akan kembali ke istana tentunya mengobati wanitanya.

Dengan secepat kilat dia menghilang bak angin.

“Aku harap semuanya baik-baik saja” batin Tuan Leston.

***

Kerajaan Alexei

Brakk

“Panggilkan seluruh tabib terbaik di negeri ini, cepattt, jika dalam 1 menit mereka belum tiba, akan kubunuh kalian semua!” Teriakan Genta berhasil mengagetkan seluruh penghuni istana.

Dapat diliatnya sang pewaris tengah menggedong wanita cantik yang berlumurkan darah.

“itu Nyonya Jeslyn,” pekik seorang pelayan.

Benar-benar pemandangan yang jarang dilihat, seorang Genta menangisi wanita?

Para pengawal bahkan pelayan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, apa mungkin karena peperangan yang baru saja terjadi, Entahlah.

***

“Paman bantu aku, kumohon, kumohon tolong dia dan anakku,” pinta Genta lirih.

Maxx terus memeriksa keadaan Jeslyn yang semakin pucat karena kehabisan darah, perlu diinagat Jeslyn hanyalah manusia biasa.

Maxx menghentikan gerakan tangannya. “Maafkan aku Genta, bayi dalam kandungan Jeslyn tidak dapat ditolong,” ucap pamannya pelan, sungguh dia tidak tega memberitahu berita buruk ini pada keponakannya.

Degg

Genta menggeleng tidak terima, hatinya sakit.

Hancur sudah perasaan Genta, bayi yang sangat dinanti-nantinya dengan Jeslyn telah tiada, apa yang harus dikatakannya pada Jeslyn jika wanitanya ini sadar. Jealyn tentu akan marah besar padanya.

“Dan..

Tuan Maxx terlihat menimbang-nimbang ucapannya, terlalu kasihan apa lagi dengan keadaan Genta saat ini.

“Dan apa paman?” pasrah Genta.

“Dunia kita tidak mumpu merawat tubuh Jeslyn yang notabenya seorang manusia biasa, dia terluka parah, jika tidak segera diobati kemungkinan buruk akan terjadi Genta.”

Genta kembali menggeleng cepat, sungguh dia tak ingin kehilangan Jeslyn juga. Rasanya ingin mati saja jika seperti itu, hidup pun bagi Genta sudah tak ada artinya.

“Tidak, kumohon aku tidak bisa kehilangannya lagi, tidak aku tak mau itu terjadi, akan kulakukan segalanya, kumohon paman bantu aku, jangan biarkan di meninggal!” pinta Genta air matanya kembali mengalir lebih deras dari sebelumnya.

“Hanya satu cara, kembalikan dia ke dunianya dia membutuhkan alat medis dunia manusia untuk menolongnya, itu pilihan terakhir untuk menyelamatkannya, Genta. Paman harap kau bisa mengerti!” ucap Tuan Maxx

“A..apa ??” Mendengar hal itu membuat Genta semakin shock.

“yah Genta hanya itu cara menolongnya, dan kau tau bukan! Apa yang akan terjadi jika dia kembali?” tanya tuan Maxx dengan nada serius.

Genta terdiam lemas, dia tau benar apa maksud dari pamannya, mengembalikan kembali Jeslyn ke dunia manusia akan membuatnya lupa akan Genta dan kenangan mereka serta dunia vampir, sungguh menyakitkan bukan?! Genta tersenyum miris, mengapa takdir mempermainkan hidupnya seperti ini? Baru saja dia bahagia bersama Jeslyn dan calon bayi mereka! Namun mengapa itu semua hanya sesaat, semuanya sirna dalam sekejab mata.

Tidak ada pilihan lain, Genta tidak boleh egois, membiarkan Jeslyn tetap di dunianya sama saja dengan membunuh Wanita tersebut.

“Baiklah, kita akan mengembalikan Jeslyn ke dunia manusia!” ucapnya pasrah.

Tidak ada pilihan lagi, Jeslyn harus selamat walaupun harus melupakan Genta dengan kenangan mereka, Genta harus berkorban demi kebaikan semuanya.

***

Dunia Manusia

Tiit…tiiii…tiit…

Bunyi alat pendeteksi jantung terdengar begitu nyaring mengema di ruangan ber cat putih ini.

Perlahan tapi pasti Jeslyn membuka kelopak matanya berusaha membiasakan matanya terkena cahaya lampu kamar yang begitu silau.

“Dokter, dokter lihatlah, dia telah sadar!” ucap Arlen antusias.

Dokter dan beberapa perawat tersenyum.

“Benar-benar keajaiban setelah koma selama 1 bulan akhirnya nona Jeslyn sadar,” ucap pula perawat dengan sunyuman yang terlihat jelas pada wajahnya.

“aku dimana?” tanya Jeslyn heran.

“Kau di rumah sakit hiks, 1 bulan yang lalu kau ditemukan pingsan di rumahmu, dokter mengatakan otakmu bermasalah, hikss… Kau membuatku khawatir Jeslyn, aku takut kehilanganmu hmm..” ucap Arlen sesegukan.

Jeslyn mengerutkan dahinya heran, sungguh dia tidak mengingat apapun, penyebab dia pingsan 1 bulan yang lalu? Ingatannya pada saat itu terasa hilang.

“Benarkah?”

Arlen mengangguk mengiyakan pertanyaan Jeslyn.

***

Kerajaan Alexei

“Apa kau sudah mendapat info tentangnya?”

Juno menganggu “Iya tuan, nonya Jeslyn akhirnya sadar dari koma, dan sama seperti prediksi Tuan, nyonya tidak mengingat semua tentang keerr….”

Belum selesai Juno menyelesaikan ucapannya dapat diliat saat ini Tuannya tersenyum miris.

“Aku tau jelas itu, itu memang sudah diprediksi.” ia benar-benar merindukan wanitanya.

“Bahkan untuk melihatnyapun Aku tidak bisa!” ucapnya kembali,Perlahan air matanya menetes.

Genta memegang dadanya, kenapa terasa sangat sakit, begitu sesak didalam sana.

Juno menatap iba keadaan tuannya yang sangat menyedihkan.

Flashback

Braaakk

Genta membanting meja yang ada di hadapannya, terlihat wajahnya merah menandakan kemarahan pada dirinya.

“Mengapa aku tidak bisa ke dunia manusia, hah, aku hanya ingin melihatnya?” teriak Genta keras tak tertahan lagi.

“Kau sadar bukan? saat ritual pemulihan dan pengembalian Jeslyn ke dunia manusia kau menyalurka Semua kekuatanmu padanya, saat ini kekuatanmu belum maksimal, jika kau tetap ngotot ke dunia manusia itu sama saja kau ingin bunuh diri!” Jelas Tuan Leston.

“Aku merindukannya Ayah, sangat merindukannya, dia terluka karena aku! Rasanya benar-benar ingin mati tanpanya” ucapnya lirih.

“Tunggulah sampai bulan purnama ke 5, disaat itu kekuatanmu akan kembali stabil, jadi bersabarlah”

“kau tau Ayah aku tak pandai bersabar!”

bersaba

Flashback End

“Cari tau kapan bulan purnama ke 5 terjadi, aku benar-benar sudah tidak bisa menunggu terlalu lama lagi,” perintah Genta.

“Baik Tuan,” ucap Juno mengangguk paham.

***

“Kau kenapa Jeslyn? Apa ada yang sakit?” tanya Arlen khawatir.

Setelah keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu, Arlen merasa ada yang berbeda pada Jeslyn.

Jeslyn menggeleng, untuk kesekian kalinya, entah mengapa air matanya tarus mengalir, dia sendiri saja bingung, Hatinya terasa sakit yang saat ini diinginkan hanya menangis sepuasnya.

Hikss…hiksss

“Ha..hatiku benar-benar sakit, entah mengapa aku merasa ada yang hilang dariku, tapi akupun tak tau apa itu!” ucap Jeslyn sesegukan memegang dadanya, sungguh sakit sekali.

Ia memeluk Arlen sahabat dekat yang selalu menemaninya. Arlen yang dibuat bingungpun berusaha membalas pelukan sahabatnya itu.

***

Leston terdiam menatap kearah anaknya, terlihat raut sedih pada wajahnya.

Ini sudah 300 hari setelah kehilangan Jeslyn dan calon anaknya, Genta benar-benar berubah drastis, emosi yang naik turun, terkadang ia juga melihat Genta menangis, hal yang jarang sekali Genta lakukan. (Perbedaan waktu antara Dunia vampir dan dunia manusia 10 kali lipat, jadi kalo Jeslyn koma selama 30 hari berarti sama dengan 300 hari di dunia vampir)

“Dia benar-benar terlihat lemah tuan!” ucap Mandley Menyadarkan Leston dari lamunannya.

Leston tersenyum miris. “Kejadian seperti beberapa tahun lalu terjadi kembali. Mengapa takdir baik tidak pernah memihak padanya” gumamnya pelan.

“Genta dan Jeslyn sama-sama akan merasakan sakit karena kehilangan, inikah akibat dari ritual pengikatan yang sudah beberapa kali Genta lakukan untuk Jeslyn!” Lanjut tuan Leston dengan nada lemah.

“Tuan kudengar para penghianat telah dihukum sesuai permintaan Tuan, tapi..

“Tapi apa??” tanya Tuan Leston mengerutkan dahinya.

“Kita tidak bisa menemukan nona Alice!”

“Apa? Kalian harus segera menemukan, wanita itu benar-benar berbahaya!”

***

Jeslyn berjalan memasuki Gerbang sekolahnya, beberapa siswa menyapa dan tersenyum padanya.

Perlahan ia melangkahkan kakinya menuju kelas lalu duduk dibangkunya.

“Jes, kenapa duduk disitu?, kursimu disini!” tanya Lisa heran, (Lisa adalah teman duduk Jeslyn selama ini)

“oh, benarkah?” ia kemudian bangkit lalu berpindah.

Deg, Jeslyn memegang dadanya, kembali merasakan sakit.

“Kenapa hatinya seperti ini,” pikirnya.

Sekilas ia menatap kursi kosong dibelakang nya, rasanya aneh. Ayolah dia hanya koma bukan Amnesia, tapi mengapa bisa melupakan tempat duduknya.

Kursi itu benar-benar menarik perhatiannya, ada sesuatu disana tapi Jeslyn tidak tau pasti apa itu.

***

Seorang wanita dengan pakaian hitam berjalan di tempat umum, semua mata memandangnya aneh bahkan takut.

“Akhirnya aku bisa ke dunia ini!” senyum licik terpampang jelas pada wajahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *