Auww..
“Aa…apa yang kau lakukan sayang?!” tanya Genta merasakan sakit luar biasa pada lehernya.
“Aku haus, darahmu lebih menggoda dari pada dirimu,” ucap Jeslyn polos.
“Yah Nyonya Genta kau jahat sekali.”
Tidak ada jawaban dari Jeslyn.
“Baiklah, minumlah sampai puas, setelah itu kau harus menemani suami tercintamu ini”
Jeslyn membulatkan matanya, lalu beranjak dari kasur menghentikan aksinya.
“Dasar vampir mesum,” teriaknya, berlari ke kamar mandi.
***
“Ayah, Jeslyn hamil!”
satu kalimat yang berhasil membuat Tuan Leston menghentikan kegiatannya.
“Benarkah? itu berita yang membahagiakan untuk Negeri kita!” sorak Tuan leston kegirangan.
“Kita akan mengumumkan kepada rakyat bahwa calon ratu negeri ini, akan segera melahirkan pewaris!” lanjut Tuan Leston bahagia.
“Tidak Ayah, jangan sekarang, aku takut musuh kita akan melukai Jeslyn dan bayiku lagi! aku tidak bisa membayangkan kejadian menakutkan itu lagi” ucap Genta.
Tuan Leston menatap Genta dalam, benar juga apa yang dikatakan Anaknya ini, memberi tahu warganya sekarang sama saja dengan masuk ke dalam jurang.
“Baiklah jika itu keinginanmu, untuk sementara waktu kita akan menyembunyikannya!”
***
Jeslyn bergerak gelisah di atas kasurnya, badannya tidak berhenti bolak-balik, entah kenapa ia merasa ada desiran yang aneh pada dirinya. Jeslyn menginginkan sesuatu dari Genta.
“Yaa ampun Apa yang ada di fikirkanku ini?” pikirnya Jeslyn menggigit bibir bawahnya.
“Apa aku mengidam? tapi kenapa mengidam hal seperti ini?“ batinnya kembali bertanya.
Jeslyn mengalihkan pandangan, senyum wanita itu mengembang dengan indahnya mendapati Genta yang asik dengan berkas ditangannya.
“Sabar Sayang, kau akan segera mendapatkan keinginanmu,“ gumam Jeslyn tersenyum dan mengelus perutnya yang masih rata.
Dengan santainya Jeslyn melangkahkan kakinya menuju Genta, mendudukkan tubuhnya tepat diatas paha Genta membuat pria itu menghentikan pekerjaanya.
“Ada apa sayang?, kenapa kau bangun? apa yang kau inginkan! apa ada yang sakit?” banyak pertanyaan yang terlontar dari mulut Genta, dia tentunya heran mendapati sikap manja Wanitanya ini.
Jeslyn kembali mengembangkan senyumanya.
“Hmmm, aku mauu..“ ucapan Jeslyn terhenti sekarang dia malu pipinya memerah, Jeslyn kembali menggigit bibir bawahnya.
“Mau apa sayang? katakan padaku!”
Ok Jeslyn kesal sekarang, masasih pria dihadapannya ini tidak mengerti tentang apa yang Jeslyn inginkan.
Jeslyn berdecak kesal, semakin membuat Genta heran.
“Ada apa sayang?” sekali lagi bisik Genta lembut.
“Kau terlalu sibuk sehingga kau mengabaikanku dan mengabaikan anak kita , aku dan anakmu tidak suka itu!” kesal Jeslyn dan memalingkan wajahnya kearah lain, dia mempout bibirnya tanda marah.
Sikap Jeslyn yang sangat lucu membuat Genta tertawa. sikap Jeslyn yang kekanak – kanakan membuat pria itu gemas.
“Ayah akan marah jika aku tidak menyelesaikan tugas ini!” ucap Genta sengaja menjahili Jeslyn.
“Tidak, Ayah akan memakluminya, dia bahkan akan sangat senang jika kau menuruti keinginan Genta Junior,“ ucap Jeslyn lalu memandang kesal Genta.
SKIPPPP:)
***
Jeslyn terbangun dari tidurnya. matanya mengerjap beberapa kali, Entah berapa jam ia tertidur setelah kejadian semalam.
“Ahhh..” rintihnya.
Jeslyn merasakan nyeri dipangkal pahanya, tubuhnya juga terasa sakit. Wajar saja, jika mengingat tadi malam.
Jeslyn menggeleng sekilas. “Tunggu dulu, itu bukan mauku, itukan permintaan Bayiku, jadi kalian semua jangan berfikir bahwa aku mesum, ok” gumamnya pelan.
Sebuah tangan kekar melingkar diperutnya, memeluknya dari arah belakang.
“Apa yang kau pikirkan sayang?” ucapan Genta berhasil menyadarkan Jeslyn dari hayalannya.
Jeslyn segera menggeleng lalu tersenyum ramah., ayo mengobah topik, jika terus seperti ini dia akan merasa lebih canggung berada di dekat Genta.
“Gentaaa, bayimu menginginkan sesuatu!” pinta Jeslyn manja, entah mengapa moodnya tiba-tiba berubah.
“Apa, katakan apa yang diinginkan oleh Genta Junior?” tanya Genta mengelus lembut perut Jeslyn yang mulai menonjol sedikit.
Jeslyn tersenyum misterius. “hmmm… menginginkan mangga muda,” sorak Jeslyn antusias, tiba-tiba saja makanan itu terlintas dipikirannya, Jeslyn sangat menginginkannya.
Genta menatap seakan tak percaya dengan keinginan Jeslyn, mangga muda? saat ini dibumi bukan musim mangga, akan sulit menemukannya.
“Tapi sayang, saat ini dibumi belum musim mangga, bagaimana kalau kau meminta yang lain” tawar Genta berharap Jeslyn berubah pikiran.
Jeslyn menggeleng cepat, tanda dia menolak. “Tidak boleh, kau harus tetap mencarikannya untukku, haruss ada!” teriak Jeslyn ucapannya terdengar seperti anak kecil yang meminta sesuat, lucu sekali.
“Pergilah, dan ingat jangan lama, kau tau anakmu tidak suka menunggu!” suruh Jeslyn.
***
2 Bulan Berlalu
Jeslyn duduk menyender di ujung kasurnya, wajahnya sangat pucat, dia tak hentinya Mengerang lemah memegangi perutnya yang semakin membesar.
Sungguh dia mengantuk, namun tak bisa memejamkan matanya. Pergerakan bayi didalam perutnya sangat aktif sehingga membuat otot diperutnya terus menegang. Dan jangan lupa sekujur tubuh yang terasa remuk, membuatnya seperti meregang nyawa.
Usia kandungan Jeslyn baru menginjak 2 bulan Namun perutnya sudah terlihat layaknya orang yang hamil 9 bulan. Ini benar-benar tidak normal. Pertumbuhan Janinnya sangat cepat. Apa ini karena dia hamil anak vampir? Tidak pernah terbayang sakitnya akan seperti ini.
Tubuhnya telihat sangat kurus dengan perut yang membuncit, kantung mata yang menghitam sangat persis dengan Bella di film twilight. Bisa kalian bayangkan bukan?
“Huhh.. Aughhh! Ge..genta kau dimanaaa!!” Erang Jeslyn tak karuan, ia kembali merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya, keringat dingin mulai bercucuran membasahi tubuhnya.
Jeslyn menarik Gaun Tidurnya, dapat dilihatnya begitu banyak memar kebiruan akibat tendangan dari bayi kecilnya. Ini sangat menyiksa, dan Jeslyn tidak bisa menahan rasa sakitnya.
“oh! Ahgg..huuuhh!” Kali ini berkontraksi kembali, otot perutnya semakin menegang, Jelsyn berusaha mengatur nafasnya.
Clek, Pintu kamar terbuka menampilkan wajah sang suami. Genta yang melihat ekspresi aneh istrinya segera menghapiri sang wanita.
“Ada apa sayang?” tanya Genta khawatir melihat perut memar Jeslyn, ia baru saja datang dari berburu.
Genta dapat melihat Istrinya yang menahan sakit, Jeslyn menggigit bibir bawah dengan nafas tertahan agar bisa meredam sakit perutnya.
“argh! Sakit sekali Gentaa,” rintih Jeslyn mencengkram kuat lengan baju Genta.
Manik mata hitam pekat Genta menatap lembut Jeslyn. Tangannya perlahan mengelus perut Jeslyn yang sudah membesar itu, dia tau Jelas bayi yang dikandung Jeslyn yang membuatnya seperti ini.
Di dunia vampir wanita yang mengandung bayi vampir hanya membutuhkan waktu 2 bulan lebih untuk melahirkan, Jeslyn yang statusnya masih vampir baru, tentu belum siap, tubuhnya belum siap untuk melahirkan bayi vampir apalagi bayi keturunan sang pewaris sudah dipastikan akan dia sangat kesulitan.
“Kenapa sakit sekali rasanya ingin mati!” ringis jeslyn sekali lagi.
Genta melepas panggutannya. Kedua tangannya membingkai wajah Jeslyn.
“Tidurlah, aku akan menemanimu dan memelukmu sayang!” pinta Genta, ia berharap setelah Jeslyn beristirahat, semoga sakit perutnya juga akan hilang, dia sungguh tak tega melihat wanitanya kesakitan seperti ini.
Jeslyn mengangguk pelan, perlahan memejamkan matanya menahan rasa sakit yang masih terasa.
“Aku mencintaimu!”
“Aku lebih mencintaimu”
***
Saat ini Genta berada diruangan kerja Pamannya, setelah Jeslyn tertidur lelap dia segera menemui Maxx, perasaanya tidak tenang.
“dilihat dari kondisi Jeslyn saat ini, kandungannya terlalu lemah, keguguran yang terjadi pada kehamilan pertamanya beberapa tahun lalu sangat berpengaruh besar dengan kondisinya saat ini, ini sangat berbahaya, nyawanya dan bayi dikandungannya bisa terancam, bahkan bunga Safron tidak bisa menyelamatkannya, Genta”
Deg
Tubuh Genta menengang hebat. Dia menatap tak percaya Pamannya.
Kalimat yang dilontarkan Pamannya benar-benar menyakitkan, tidak lagi, Genta tidak sanggup lagi, jika itu terjadi diapun lebih baik mengakhiri nyawanya.
“Kumohon bantu aku sekali lagi paman, apa tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka berdua”
“Doa, berdoalah pada yang Maha Kuasa, Pencipta semua Umat, saat ini hanya Dia yang bisa menolong nyawa keduanya!” ucap Tuan Maxx pelan, sungguh dia tidak tega mengucapkan kalimat itu.
Saat itu juga Genta tak bergeming. Kepalanya Tertunduk dengan hati terluka. Menahan perih yang terasa di hatinya.
Kenapa ini terjadi lagi? Genta tak mau kehilangan keduanya lagi. Sudah cukup untuk penderitaannya selama ini.
“Apa nyawaku bisa menggantikan nyawa mereka berdua? Kenapa harus seperti ini paman? Aku benar-benar lelah Hiksss!” Pertahanan Genta runtuh seketika, lututnya terasa goyah, ia menjatuhkan diri ke lantai.
Maxx mensejajarkan dirinya dengan Genta, ia lalu memeluk keponakannya ini, hatinya tentu merasa sakit melihat Genta yang kembali terlihat menyedihkan.
“Aku akan membantumu sekuat Tenaga Genta, Paman Janji!”