“Papa apa yang terjadi? Siapa pria itu? berani-beraninya dia mengancam Papa!” Tanya Ana kesal.
“Maafkan Papa sayang, karena tidak pernah menceritakan hal sebesar ini padamu!” ucap Roby menatap lembut putri semata wayangnya.
Kening Indah Ana mengkerut tanda heran, tidak mengerti ucapan Papanya.
Melihat ekspresi heran Ana, Roby kembali membuka suara. “Dia tuan Alexander Dominic, beberapa tahun yang lalu Papa pernah meminjam uang padanya untuk membayar seluruh tagihan Rumah sakit Ibumu, sebagai imbalannya Papa harus bekerja dengannya, tapi Papa tidak sanggup menjalani pekerjaan itu sehingga Papa harus melarikan diri!” Jelas Papa panjang lebar.
“Pekerjaan apa Pa?, kenapa papa harus melarikan diri?” tanya Ana.
“Dia seorang Mafia Sayang!”
Ucapan Papa membuat Ana kaget bukan main, ia akhirnya tau kenapa Papa terus saja pindah dari kota satu ke kota yang lain, ternyata ini alasannya, Mafia itu adalah alasan papa.
“Maafkan Papa Ana, Papa Janji tidak akan membiarkan mereka mengambilmu, kau satu-satunya milik papa!” ucap Roby sedih.
Perlahan air mata Ana mengalir, selama ini dia tidak pernah tau bahwa papanya harus menanggung beban sebesar ini.
“Hiks.. aku tidak tau Papa harus menanggung beban ini sendirian, hikss, Maafkan Ana.” Ana terisak, dia lalu memeluk lembut papanya.
***
Alex tersenyum bahagia, menemukan 2 orang yang dicarinya sekaligus, entahlah ini keberuntungan atau memang sebuah takdir.
“Anastasya? Tidak ada yang berubah, kau tetap cantik seperti saat pertama kali kita bertemu!”
Flashback 5 Tahun yang lalu.
Alex menatap kopi yang tengah di pegangnya. Ini sudah malam tapi dia tak ada niat pulang kerumah, pulang hanya membuatnya semakin gila di rumah setiap hari harus mendengar orang tuanya bertengkar, dia benar-benar muak tinggal di rumah.
Pandangannya teralihkan ke arah luar menatap kosong mobil yang berlalu-lalang.
Sejenak kemudian sebuah kerutan perlahan menghiasi dahinya. Aneh sendiri melihat pemandangan yang dia dapati dari balik kaca bening mobilnya.
Dapat diliatnya seorang gadis muda terlihat sempoyongan. Lucu sekali tingkahnya pikir Alex. Senyum terukir di bibirnya.
Namun Matanya tiba-tiba membulat ketika melihat tingkah gadis itu selanjutnya, gadis itu sedang berjalan kearah jalan raya tentu sangat berbahaya melihat arus kendaraan yang cukup padat.
Dengan cepat Alex keluar dari mobilnya dan menghampiri gadis itu.
Grap!
Dengan sekali tarikan Alex sukses mendekap tubuh gadis tersebut, ia bernafas lega dengan wajah semringah ketika berhasil menyelamatkannya.
Menyelamatkannya?
Ya, dia menolongnya. Gadis itu hampir saja tertabrak mobil, jika Alex tidak segera menolongnya mungkin dia akan tertabrak.
Perlahan dilepaskannya pelukannya. Alex kembali tersenyum, dia dibuat takjub sendiri melihat betapa cantiknya wanita tersebut. Sungguh, Alex akui itu dia dapat menebak usia gadis ini mungkin sekitar 2 tahun dibawahnya. Tapi mengapa bisa mabuk seperti ini?.
“Hey,” panggilnya pelan sembari mengguncang tubuh wanita itu sedikit.
“Hhmm…” Gadis itu nampak membuka matanya. Menyipit sesaat lalu menatap Alex lekat.
“Kau siapa?” tanya Wanita itu dengan wajah polosnya.
Alex mengernyit, dia dapat mencium bau minuman alkohol dari mulut gadis ini.
“Hey mengapa rasa minuman ini sangat aneh, kepalaku jadi pusing, aku membelinya di mini market dengan harga yang mahal, tapi kenapa rasanya sangat tidak enak!” ucap gadis itu dengan aksen mabuknya.
Alex menatap botol di tangan gadis itu, Alex semakin dibuat tertawa oleh tingkah lucu gadis ini, tentu saja dia mabuk dia membeli minuman beralkohol kadar tinggi.
“Kau membeli Alkohol bodoh, itulah kenapa kau mabuk, dan kau tau? Kau hampir saja tertabrak untung aku menolongmu!”
“Ka..kau menolongku, wah terima kasih,” ucap Gadis itu tersenyum sungguh senyuman yang mempesona.
“Aku mau… pulang,” rengek gadis itu.
“Dimana kau tinggal? Aku akan mencarikan taksi untukmu,” tanya Alex.
Gadis itu kembali tersenyum dengan manisnya dan harus Alex akui, dia tampak beribu kali lebih cantik.
“Aku tinggal di… aku tinggal dimana? Aku lupa…”
Alex mengedipkan matanya berkali-kali mendengar jawaban gadis itu.
“Jangan becanda bodoh! Katakan, kau tinggal dimana? Aku akan mencarikan taksi untukmu,” lagi dan lagi Alex kembali bertanga dengan nada sabar.
“Di..!” Seru gadis itu menggantung.
“Hatimu mungkin!” lanjutnya
Huh! Astaga Alex dibuat jadi gila sendiri oleh perilaku gadis dihadapannya ini, benar-benar tidak nyambung.
“Siapa namamu?”
“yak, kenapa kau kepo sekali sih!”
“Huh, sabar Alex, kau harus sabar”. Batin Alex
“Namaku Anastasya Grace!” jawab Gadis itu cepat.
“Anastasya?” ulang Alex.
“Astaga kenapa kau berputar-putar di kepalaku? Aku jadi mengantuk,” teriak gadis itu kembali, tanpa mendengarkan ucapan Alex.
Deg
Alex langsung membeku begitu Ana jatuh dalam dekapannya, memejamkan mata dengan nafas teratur.
“Dia tidur?”
Bisa-bisanya gadis ini tertidur saat seperti ini, untung saja Alex yang menemukannya, jika orang Jahat bagaimana? Tentu ceritanya akan berbeda.
Alex menggeleng frustrasi. Mengacak rambutnya sendiri dengan wajah bingung.
Apa yang harus dilakukannya sekarang? Meninggalkannya sendiri disini? Tentu dia tidak tega. Membawanya Pulang Kerumah? Tidak mungkin orang tuanya pasti akan marah besar.
“Hotel?” Yah lebih baik dari pada meninggalkannya disini!” batin Alex.
Alex menyalakan mobilnya dan melaju kencang.
Beberapa saat kemudian.
Alex dengan nafas tersengal-sengal segera meletakkan tubuh Ana pelan takut membangunkan wanita itu, tangannya benar-benar pegal karena harus menggendong wanita itu dalam dekapannya.
Alex kini terduduk menatap sekilas wajah gadis itu.
Kulit putih bersih, mata bulat, hidung mancung, dan bibir tipis merah muda, sungguh sangat cantik membuat Alex jatuh ke dalam pesonanya.
Alex tersenyum lembut jantungnya kini berdetak kencang. Apa dia jatuh hati pada gadis ini? Tepatnya dia jatuh cinta pada pandangan pertama mungkin. Entahlah, Alex tidak tau pasti!
“Aku menganggap ini pertemuan pertama kita. Jika nanti kita bertemu lagi berarti bisa kukatakan kau adalah takdirku dan ketika itu terjadi aku tidak akan melepasmu!” Gumam Alex pelan.
Tringg…tringg
Bunyi handphone membuyarkan lamunan Alex, dia lalu mengangkat telponnya.
“Ada apa bii!”
“…”
“baiklah aku akan segera pulang”
Alex menutup teleponnya. Sebelum dia pergi, Alex menyempatkan diri menulis sesuatu di kertas selembar.
Kau Gadis bodoh. Lain kali ketika membeli minuman bertanyalah lebih dulu pada kasir, atau pelayannya. Untung saja aku yang menemukanmu jika orang lain kupikir kau akan dalam masalah besar. Aku harap kita bisa bertemu lagi karena kau berutang ucapan terima kasih padaku.
–
Selesai, Alex menyimpannya dimeja dan berlalu pergi.
Flasback End
Alex tersenyum mengingat kejadian 5 tahun lalu. saat itu umur Alex sekitar 18 tahun, bisa dikatakan dia merupakan seorang anak laki-laki pada umumnya, baik, penurut, dan tentu sangat sopan pada orang. Namun semuanya berubah Alex yang baik berubah menjadi Alex yang tidak punya rasa belas kasian.
Alex menjadi seperti ini sejak kehilangan Ayahnya, dan itu terjadi malam setelah dia bertemu gadis itu.
Hidup Alex berubah total dan bukan hanya mengurus perusahan Alm. Ayahnya dia juga memilih menjadi seorang Mafia dan sungguh dia menyukai pekerjaan ini.
Alex mengeluarkan Handphonenya.
“Ada pekerjaan untukmu!”
“…”
“Aku ingin kau memastikan Roby tidak bisa membayar utangnya padaku!”
“…”
Alex menutup teleponnya sebuah smirk terlihat jelas pada wajahnya.
“kau harus menjadi milikku Anastasya!”
###
silahkan di coment
Berikan saran dan kritikan kalian😁